Saya seorang yang dilahirkan di Balikpapan, besar di Balikpapan (dan Banjarmasin), lulus sekolah menengah di Balikpapan dan mendapatkan pekerjaan di Balikpapan. Maka wajar lah bila saya bilang: “Bagi saya, Indonesia adalah Balikpapan.” Semua teman pembaca tentu akan berpikir begitu.
Bila teman-teman belum pernah ke Kota Balikpapan, sediakan lah waktunya untuk berkunjung paling tidak 1 kali dalam hidup ini. Di Balikpapan, masyarakat menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
sehari-hari. Bukan bahasa daerah. Datang ke Balikpapan gunakan saja Bahasa Kesatuan, pendatang atau masyarakat setempat tidak terlihat mencolok perbedaannya. Balikpapan adalah kota pemersatu berbagai suku bangsa. Balikpapan adalah Indonesia sebagai kesatuan.
Saya adalah warga Balikpapan yang lebih banyak berada di lokasi kerja ketimbang di Balikpapan. Setiap saya kembali ke Balikpapan ada saja hal baru. Pembangunan terus terjadi. Waktu bergulir dan Balikpapan tidak pernah berhenti di tempat. Berdenyut. Memberi rejeki kepada warga yang mau berusaha. Balikpapan adalah Indonesia yang membangun.
Lalu-lintas di Kota Balikpapan teratur (dengan mengesampingkan beberapa yang tidak teratur, seperti ada saja orang yang belok kiri dari arah Bandara ke Batakan setelah melewati Tugu KB dan kebutan liar). Pengendara motor memakai helm standar. Pengendara mobil menggunakan seat beltnya. Tidak terlihat pengendara mobil yang sambil menelpon (mungkin saya kebetulan aja tidak melihat—jangan ada yang bilang saya pura-pura tidak lihat :)). Balikpapan adalah Indonesia yang taat peraturan, tertib dan teratur.
Bagi saya, Indonesia adalah Balikpapan, dengan segala keterbatasan pengalaman hidup saya.Sungguh saya tidak rela bila kota saya yang tercinta ini dijadikan medan perang antar suku. Balikpapan adalah Indonesia sebagai kesatuan. Lihat kembali niat untuk memulai atau pun memicu peperangan apakah ada keuntungan terhadap Kota Balikpapan. Atau lebih dekat lagi apakah menguntungkan bagi semua kerabat saudara-saudara yang berniat perang atau pun penyebar isu di jejaring sosial yang mungkin telah lama menetap di Kota Balikpapan.
Saya adalah warga Balikpapan dan saya bangga. Saya tidak mengijinkan kota saya dijadikan tempat untuk berkelahi. Saya menentang para pemimpin kedua kelompok untuk bertemu saya dan sama-sama mencari solusi untuk membuat rencana-rencana pemecahan masalah-masalah yang ada di Kota Balikpapan. Tidak dengan berperang. Saya usul bagaimana kalo semua kelompok berlomba membersihkan lingkugan. Pungut satu sampah setiap hari. Atau lebih baik lagi dengan sama-sama mengerakkan anggota untuk selalu membuang sampah pada tempatnya. Buat para penyebar isu di jejaring sosial dan sms saya menentang kalian untuk tampakkan diri. Biar adu catur (kebetulan saya sudah lama tidak main catur :p).
Saya seorang warga Balikpapan dan saya bangga, bagi saya Indonesia adalah Balikpapan.
Balikpapan, 09 Juli 2011
Saya juga orang Balikpapan sob...
BalasHapusSalam kenal, sis, terimakasih sudah mampir
BalasHapus