Jumat, 24 Desember 2010

Selamat hari Jumat

Waktu terasa sangat cepat berlalu, rasanya baru kemarin, mulai break dari kerja di site. Pada kenyataannya ini sudah hari ke-14. Tinggal 3 hari maka haru kembali ke site, kembali lagi bekerja di sebuah pertambangan batubara. Kembali lagi bekerja 12 jam setiap harinya.

Anyway, hari ini adalah hari Jumat, sepadat apa pun kegiatan hari ini, kegiatan yang harus terlaksana hari ini adalah ke Masjid untuk shalat Jumat. Pagi tadi istri sudah menyiapkan sebuah baju muslim. Saya mengantar istri ke pasar kemudian ke tempat kakak ipar. Saya lalu kembali ke rumah untuk menyiapkan sebuah website baru untuk dirilis.

Senin, 13 Desember 2010

Bersyukur

Teringat pada saat belasan tahun lalu, saat pertama kali diterima bekerja. Ada kegembiraan berlebihan yang meluap-luap.


Mendapatkan pekerjaan bukan hal mudah saat itu. Kami lulus SMK saat negeri tercinta sedang dilanda krisis moneter di tahun 1998. Apa pun lowongan pekerjaan yang ada di surat khabar dan mendekati dengan latar belakang sekolah saya lamar.

Jumat, 03 Desember 2010

Investasi…

Pasti ada banyak orang yang ingin melakukan investasi, namun apa sih investasi itu? Oke, saya rasa pertanyaan ini dulu yang harus dijawab sebelum meneruskan tulisan ini. Ingat kita tidak akan dapat melakukan apa pun dengan tepat bila kita tidak mengetahui definisi, alih-alih tujuannya.

Rabu, 17 November 2010

Selamat Idul Adha

Catatan Jo ma'ucapakan Salamat Hari Raya Idul Adha 10 Julhajjah 1431 Hijriyah (17 Nupimbir 2010)
من العاءدين و الفاءيزين Muhun Ma'ap Lahir wan Batin

Catatan Jo mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 10 Djulhijjah 1431 Hijriyah (17 November 2010)
من العاءدين و الفاءيزين Mohon Maaf Lahir dan Batin

Jumat, 15 Oktober 2010

Minyak Kalimantan

Terik matahari masih saja terasa di kerumunan di Bandara siang itu. Sudah pukul 13:30 dan belum ada kepastian keberangkatan. Syukurlah, anak kami, Alya, masih lincah berlari-lari di pelataran Bandara di bawah pengawasan istri. Sesekali istri bertanya lembut tentang kepastian keberangkatan.

Sabtu, 19 Juni 2010

Cerpen: Anakku

"Pa, naik pesawat terbang itu enak ya?" Anakku bertanya sambil memainkan
pesawat-terbangannya ke kiri ke kanan. Aku sama sekali tidak tahu harus menjawab
apa. Aku mulai menjatuhkan jari-jariku ke tuts mesin tik andalanku saat dia
bertanya.
"Ya. Mungkin.... Mungkin enak juga," jawabku sekenanya sambil mengisap rokok
dalam-dalam. Dan memikirkan kalimat-kalimat apa lagi yang harus diketik pada
kertas calon cerpenku ini.

Jumat, 12 Februari 2010

Dunia yang Turbelens


Kita hidup di dunia yang turbelens, segala sesuatu dapat berubah sewaktu-waktu tanpa kita menyadarinya, tanpa bertanya apakah kita sudah punya persiapan untuk menghadapi setiap perubahan,waktu akan tetap berjalan tidak bisa dihentikan. Tidak ada seorang pun yang dapat menghentikan waktu.
Ada saat dimana kita merasa semua yang terjadi tidak memihak kepada kita. Dan waktu tetap terus berjalan, lalu menjawab bahwa kejadian yang tidak memihak kepada kita adalah bagian kecil dari kehidupan yang mungkin justru membuat kita menjadi lebih baik.
Kita hidup di dunia yang turbelens, maka bersiap akan semua kemungkinan yang dapat terjadi. Bila ingin membuat rencana, buatlah rencana-rencana cadangan atas apa-apa yang akan dilakukan. Ingat manusia hanya bisa berencana, bukan menentukan kejadian. Tuhan adalah maha perencana yang menentukan segala sesuatu terjadi. Lihat apa yang terjadi saat sebuah rencana dijalankan. Apa kendala, apa yang kita lakukan untuk mengendalikannya. Setiap kendala atau rintangan harus dihadapi bukan dihindari.
Setiap waktu, setiap kejadian memperkaya pengalaman hidup. Betapa terbatas pengalaman hidup seseorang bila hanya membatasi pada diri pribadi. Luangkan waktu untuk berbagi cerita dengan teman, membaca buku dan melakukan kegiatan sosial akan lebih memperkaya pengalaman hidup. Sebab kita hidup di dunia yang turbelens.
Kita hidup di dunia yang turbelens, dimana ekonomi bergerak melewati siklus tertentu, namun tidak beraturan. Ada masa ekspansi, masa puncak, masa resesi dan masa depresi. Di masa ekspansi ekonomi bergairah seperti menerima darah baru yang mengalir di seluruh tubuh, sehingga lapangan kerja bertambah, pengangguran dapat diserap dunia industri. Masa puncak adalah kelanjutan masa ekspansi, uang (sebelumnya saya umpamakan sebagai darah) ada dimana-mana, namun mengakibatkan harga meningkat gila-gilaan. Kemudian masa resesi datang untuk menahan harga yang meningkat tajam, peredaran uang dikurangi. Pengangguran kembali meningkat sebab industri  kehilangan gairah. Lalu bila terjadi masa resesi yang berlebihan maka datang masa depresi. Industri lesu. Ada yang gulung tikar karena minat pembeli berkurang berlebihan dengan kurangnya peredaran uang. Keempat siklus ekonomi ini akan selalu berulang tanpa batasan waktu yang jelas. Apakah kita siap menghadapinya?
Kita hidup di dunia yang turbelens, bersiaplah akan segala perubahan yang kadang mendadak kadang pula berjalan lambat. Ketidakteraturan bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Tidak beraturan sehingga pada buku manual setiap produk merasa perlu menulis: design & specifications are subject to change without prior notice.
Kita hidup di dunia yang turbelens

Melak, 12 Februari 2010

Jumat, 05 Februari 2010

Lalu lintas perjalanan darat


Dalam perjalanan kami ke dan dari tempat orang tua istri saya dengan mengendarai sepeda motor ada saja terlihat keramaian yang tidak biasa. Orang-orang berkerumun melihat entah itu ada mobil tabrakan, mobil terbalik atau pun sepeda motor terjatuh. Jarak rumah kami ke rumah orang tua sekitar 52 km dan kami berkunjung ke sana sedikitnya 2 bulan sekali. Keramaian yang tidak biasa itu terjadi hampir 3 dari 4 kali kami melakukan perjalanan ke sana.
Kecelakaan lalu lintas sudah menjadi berita akrab di mata dan telinga kita. Pada sebagian orang bisa jadi berlalulintas dengan selamat adalah sebuah keberuntungan. Kondisi yang menyedihkan. Sementara melakukan perjalanan (darat dalam hal ini) sudah menjadi bagian hidup kita setiap hari.
Ada banyak faktor yang mengakibatkan kecelakaan terjadi. Dalam banyak hal kita tidak bisa mengendalikan atau sebut lah mencegah kecelakaan. Tapi pada akhirnya kembali kepada diri kita sendiri. Sudah kah kita bercermin: apa yang telah kita lakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas?
Pada perjalanan kami terakhir dari rumah orang tua, sebuah mobil terbalik sehingga atap mobil berada di permukaan tanah. Semua kaca pecah walau rangka mobil masih utuh. Saya tidak berhenti saat melihat keramaian yang tidak biasa terjadi di tempat kejadian mobil terbalik tersebut. Saya hanya mengurangi kecepatan dan berdoa dalam hati: semoga saja tidak ada korban jiwa.
Mungkin di antara keramaian orang itu ada yang menduga-duga bahwa penyebab kecelakaan itu adalah desain jalan yang sempit dan menikung. Ada pula yang menduga mungkin pengemudi ngantuk. Dan seterusnya-seterusnya.
Yakinlah kecelakaan dapat kita cegah. Paling tidak kita dapat mengendalikannya dari diri kita masing-masing. Lakukan pengecekan kesiapan kendaraan sebelum digunakan. Berkendara lah dengan cara yang defensif bukan ofensif. Kita akan lebih mudah mengendalikan kendaraan kita bila kecepatan kendaraan tidak tinggi. Sesekali dalam setiap 5 detik tengok spion kiri-tengah- kanan  sekejap untuk melihat apa-apa kendaraan lain atau benda lain di belakang. Perhatikan jalan, lihat ke depan sejauh mata memandang dan buat rencana cepat apa yang harus dilakukan bila ada lubang atau kendaraan lain yang lebih lambat. Bila sangat perlu mendahului tunggu sampai kita dapat memastikan di depan tidak ada yang menghalangi—pada tikungan, turunan dan tanjakan sebaiknya tidak mendahului karena hal ini tidak cukup terpenuhi. Saling menghormati sebagai sesame pengguna jalan raya terutama pejalan kaki juga merupakan bagian dari berkendara secara defensif.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah Alat Pelindung Diri (APD). Saat mengendarai sepeda motor: gunakan helm dengan benar sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), kacamata, jaket, celana panjang dan sepatu/sandal. Saat mengendarai mobil: gunakan selalu seat belt dan peralatan keselamatan lainnya bila diperlukan seperti air bag.
Memang APD tersebut tidak sepenuhnya mencegah kecelakaan. Namun bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan itu dapat mengurangi tingkat keparahan akibat. Sedang cara efektif pencegahan kecelakaan adalah dengan tidak melakukan perjalanan sama sekali. Tapi dengan begini kita hanya tertelungkup di bawah tempurung yaitu hanya berada di satu tempat saja karena ketakutan akan risiko celaka.
Sebagai penutup mulai sekarang berkendara dengan aman. Kita tidak perlu buru-buru meninggalkan dunia karena kecelakaan lalu lintas untuk menuju surga. Tuhan adalah maha perencana, surga dapat menunggu.

Balikpapan, 27 Januari 2010

Kamis, 07 Januari 2010

Rencanakan hidupmu

Hai Semua,
Orang bilang hidup mengalir seperti air. Mungkin itu benar. Kadang saya berada di atas, terkadang saya berada di bawah. Tapi hidup adalah hidup. Apakah benar ini mengalir seperti air.
Beberapa orang berpikir hidup tidak perlu direncanakan, sebab mereka percaya bahwa mereka tidak tahu mengapa mereka muncul di dunia indah ini. Ini seperti tiba-tiba, begitu saja, dan secara spontan menjadi seseorang.
Percayalah pada saya, mereka sangat mutlak tidak berada pada jalur yang benar. Apa yang menajdi motivasi kita dalam melakukan sesuatu bila kita tidak punya rencana. Tentukan tujuanmu sekarang dan lalu capailah dengan segala upaya terbaikmu. Tujuan akan menciptakan semangat--mewarnai hidupmu.

Salam,
Jo