Jangan Pilih Saya Menjadi Presiden

Bila saya menjadi presiden maka saya akan menjadi seorang diktator. Saya tidak memiliki belas kasihan. Dan saya menginginkan tujuan saya tercapai 100% dalam 5 tahun masa jabatan. Bila tidak sanggup mengikuti keinginan saya semua pejabat sebaiknya mundur. Tidak ada hukuman layak dari seorang koruptor selain kematian. Jangan pilih saya menjadi presiden.

Waktu 5 tahun waktu yang singkat. Tidak perlu banyak program. Berantas korupsi dan memastikan semua peraturan yang ada berjalan cukup lah. Terlalu banyak undang-undang namun lemahnya pengendalian agar undang-undang berjalan baik mengakibatkan negeri ini semakin terpuruk. Saya harus menghentikan keadaan ini. Negeri ini harus menjadi negeri yang maju. Jangan pilih saya menjadi presiden.

Saya dapat sangat lembut seperti tepung namun lebih banyak garang seperti singa. Saya menginginkan sebuah perubahan yang teratur dan dapat dicapai dalam 5 tahun. Jangan ada yang menghalangi atau terjadi kekerasan yang tidak perlu. Jangan pilih saya menjadi presiden.

 

Tidak ada kemewahan untuk pejabat, namun kesederhanaan dan kepedulian rakyat adalah terutama. Pemerintah adalah pelayan rakyat. Rakyat adalah raja-raja. Jabatan pemerintahan adalah kehormatan untuk melayanani raja-raja. Jangan pilih saya menjadi presiden.

Dengan carut-marut negeri ini dan ketidaktaatan peraturan menjadi budaya. Serta peraturan dibuat untuk dilanggar menjadi semboyan hidup. Saya bersedia untuk menjadi pemimpin yang diperlukan. Saya bersedia menjadi diktator yang lurus, kejam dan orientasi pada sedikit tujuan: Berantas korupsi dan memastikan semua peraturan yang ada berjalan. Jangan pilih saya menjadi presiden.

Betapa berat beban dan sasaran seorang presiden bila banyak sekali program yang harus diselesaikan dalam waktu 5 tahun. Saya dapat mengatakan semua pernyataan di atas karena saya hanya orang biasa. Dan bila saya telah terpilih pun saya bisa saja melupakan semua janji saya. Jangan pilih saya sebagai presiden.

Balikpapan, 8 Desember 2011