Kata orang, waktu adalah uang. Namun dibalik kedua kata tersebut, baik waktu mau pun uang merupakan angka-angka. Ada tuntutan batasan-batasan angka untuk mencapai suatu kesuksesan. Apakah bilangan itu kecepatan (waktu) atau pun jumlah penghasilan (uang). Akan tetapi apakah
ukuran kebahagiaan seseorang harus pula digantikan oleh angka-angka? Hidup ini seperti permainan angka-angka.
Sebagai seorang karyawan sebuah perusahaan, seseorang akan melewati periode waktu tertentu, atau tenggat waktu tertentu untuk mendapatkan upah. Sebutlah sebulan, setelah itu sejumlah uang masuk ke rekening bank setelah dipotong pajak. Kemudian bank pun akan memotong sejumlah angka untuk biaya administrasi dan bila ada kredit, bank juga akan memotong lagi-lagi sejumlah angka, sehingga tersisa sejumlah angka yang dapat dialokasikan ke biaya hidup lain. Angka-angka berpindah dengan wujud yang tidak nyata. Hidup ini seperti permainan angka-angka.
Angka-angka terus mengelilingi kita. Subsidi BBM juga adalah sebuah permainan angka-angka. Hal ini sudah menjadi kutukan masa lalu yang membuat kita selalu menginginkan keberadaannya ditengah semakin terbatasnya, bila tidak mau dibilang menipis, sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui tersebut. Kita telah terbiasa hidup dalam kepura-puraan di tengah kenyataan harga minyak yang tinggi di luar sana. Hidup ini seperti permainan angka-angka.
Persaingan hidup yang ketat, perjalanan, kejaran target, deadline, asuransi, tabungan, investasi, segala macam di dunia ini adalah angka-angka. Ingat, kita adalah pemegang kendali akan angka-angka sebab angka-angka dan hitung-menghitung adalah ilmu yang jelas, tidak meleset. Ayo disiplin untuk menundukkan angka-angka. Karena, hidup ini seperti permainan angka-angka.
Melak, 01 Februari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar