Senin, 01 Oktober 2012

Risiko Kata

Setiap kata yang terucap, lepas dan bebas mendapatkan arti dari pendegarnya. Ah, andai saja semua orang selalu berpikiran positif. Namun tidak pada kenyataannya mau tidak mau, kita secara sadar atau tidak sadar, lebih banyak memberi arti dari sebuah kalimat, perkataan orang lain, dari sisi negatif.
Dengan keanekaragaman bahasa dan latar belakang yang ada di negara kita Indonesia, maka semakin terbuka lebar lah setiap kata mendapatkan arti dari pendengar. Sebagai pembicara kita tidak bisa mengendalikan kebebasan pengertian dari pendengar. Akan tetapi kita dapat memilih kata-kata dalam membentuk suatu kalimat agar pengertiannya menjadi lebih kerucut ke arah yang kita inginkan. Sehingga pesan yang kita sampaikan dapat dengan jelas tertangkap oleh pendengar.
Sebagai pembicara, tentu saja kita mempunyai tanggung jawab besar dari apa yang kita ucapkan. Sebuah bahasa memberikan tanggung jawab besar pada setiap kata-kata untuk mendapatkan arti dari pendengarnya. Di sini lah cara-cara berkomunikasi yang efektif diperlukan. Penyampaian pesan yang jelas tertangkap pendengar diperlukan.
Bahasa adalah kumpulan dari kesamaan arti dari kata-kata pada suatu daerah tertentu. Kata-kata tidak akan berarti apa-apa sampai seorang pendengar memberi makna atas maksud pesan dari perkataan. Setiap kata-kata seperti memikul tanggung jawab sebagai penyampai pesan.
Bagaimana pun penyampaian yang lemah lembut dan dengan gerakan tubuh yang tidak pula keras akan memberi dampak baik kepada pendengar dalam menerima pesan. Sebaliknya penyampaian yang keras dan dengan tangan mengepal tentu saja memberi dampak negatif kepada pendengar.
Kita tidak bisa mengendalikan pemberi-artian pendengar dari apa yang kita ucapkan, namun kita bisa memilih kata-kata yang tepat agar dampak salah pengertian dapat sekecil mungkin.

Balikpapan, 30 September 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar